Friday, 31 July 2015

Stroke: Sebuah Efek Domino Yang Mematikan

Penyebab tersering kerusakan otak adalah cerebrovascular accident ( CVA atau stroke). Ketika pembuluh darah otak ( serebrum ) tersumbat oleh bekuan atau pecah, jaringan otak akan kekurangan pasokan O2 dan glukosa vital. Akibatnya adalah kerusakan dan biasaya kematian jaringan tersebut. Temuan-temuan baru memperlihatkan bahwa kerusakan saraf meluas melebihi bagian yang kekurangan darah akibat efek neurotoksik yang menyebabkan kematian sel-sel sekitar. Sementara sel-sel yang mula-mula mengalami kekurangan darah mati akibat nekrosis, tetapi sel-sel sekitar mengalami apoptosis.


Adapun dalam suatu proses yang disebut Eksitotoksisitas, sel yang  awalnya kekurangan O2 melepaskan glutamat dalam jumlah yang berlebihan, suatu neurotransmitter eksitatorik umum. Overdosis Glutamat yang bersifat eksitatorik dari sel otak yang rusak berikatan dan mengeksitasi neuron-neuron sekitarnya dengan berlebihan. Secara spesifik, glutamat berikatan dengan reseptor eksitatorik NMDA , yang berfungsi sebagai saluran Ca2+ . Akibat pengaktifan toksik tersebut maka saluran reseptor ini terus menerus membuka sehingga Ca2+ menyerbu masuk ke dalam neuron-neuron sekitar. Peningkatan Ca2+ intrasel ini memicu sel-sel tersebut melakukan bunuh diri.

Selama proses ini terbentuk radikal bebas yang merusak sel. partikel defisien elektron yang sangat reaktif ini menyebabkan kerusakan sel lebih lanjut dengan merebut elektron dari molekul-molekul lain. Selain cedera tersebut, peneliti berspekulasi bahwa sinyal apoptotik Ca2+ dan ion kecil lain berdifusi secara bebas antara sel. hal ini mematikan banyak neuron. Karena itu, sebagian besar neuron yang mati setelah suatu Stroke sebenarnya adalah sel-sel yang tidak cedera yang melakukan bunuh-diri ebagai respon terhadap rangkaian reaksi yang ditimbulkan oleh pelepasan toksik Glutamat dari sel yang mengalami kekurangan O2.

Hingga akhir abad ini, Dokter tidap dapat berbuat apa-apa untuk menghentikan kerusakan neuron setelah suatu stroke, yang menyebabkan pasien mengalami defisit araf dengan pola yang tidak dapat diperkirakan. Dengan berbekal pengetahuan baru mengenai faktor-faktor mendasari tentang Stroke ini mungkin suatu saat akan dibuat metode pengobatan yang dapat menyembuhkan Stroke.


  • Sherwood, Lauralee. 2013. “Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem”. Jakarta. EGC.


No comments:

Post a Comment