Friday, 31 July 2015

Anafilaksis: Sudden Death melawan Kesigapan

Anafilaksis merupakan suatu reaksi alergi berat yang terjadi tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian. Anafilaksis biasanya ditunjukkan oleh beberapa gejala termasuk di antaranya ruam gatal, Vasokontriksi, dan tekanan darah rendah. Reaksi ini umumnya disebabkan oleh gigitan serangga, makanan, dan obat. Anafilaksis terjadi karena adanya pelepasan protein dari sel mast. Protein ini merupakan senyawa yang dapat memicu reaksi alergi atau menyebabkan reaksi lebih berat. Pelepasan
protein ini dapat disebabkan oleh reaksi sistem imun ataupun oleh sebab lain yang tidak berkaitan dengan sistem imun. Anafilaksis didiagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada seseorang. Tata laksana awal adalah suntikan epinefrin yang kadang dikombinasikan dengan obat lain. Di seluruh dunia sekitar 0,05–2% orang mengalami anafilaksis pada suatu saat dalam kehidupannya. Angka ini tampaknya terus meningkat.

·         Gejala dan Tanda
Anafilaksis biasanya memberikan berbagai gejala yang berbeda dalam hitungan menit atau jam. Gejala akan muncul rata-rata dalam waktu 5 sampai 30  menit bila penyebabnya suatu zat yang masuk ke dalam aliran darah secara langsung (intravena). Rata-rata 2 jam jika penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi orang tersebut. Daerah yang umumnya terkena efek adalah: kulit (80–90%), paru-paru dan saluran napas (70%), saluran cerna (30–45%), jantung dan pembuluh darah (10–45%), dan sistem saraf pusat (10–15%). Biasanya dua sistem atau lebih ikut terlibat.

Kulit
Gejala khas termasuk adanya tonjolan di kulit (kaligata), gatal-gatal, wajah dan kulit kemerahan (flushing), atau bibir yang membengkak. Bila mengalami pembengkakan di bawah kulit (angioedema), mereka tidak merasa gatal tetapi kulitnya terasa seperti terbakar. Pembengkakan lidah atau tenggorokan dapat terjadi pada hampir 20% kasus. Gejala lain adalah hidung berair dan pembengkakan membran mukosa pada mata dan kelopak mata (konjungtiva). Kulit mungkin juga kebiruan (sianosis) akibat kekurangan oksigen.

Saluran napas
Gejala saluran napas termasuk napas pendek, sulit bernapas dengan napas berbunyi bernada tinggi (mengi), atau bernapas dengan napas berbunyi bernada rendah (stridor).  Mengi biasanya disebabkan oleh spasme pada otot saluran napas bawah (otot bronkus).  Stridor disebabkan oleh pembengkakan di bagian atas, yang menyempitkan saluran napas. Suara serak, nyeri saat menelan, atau batuk juga dapat terjadi.

Jantung
Pembuluh darah jantung dapat berkontraksi secara tiba-tiba (spasme arteri koroner) karena adanya pelepasan histamin oleh sel tertentu di jantung. Keadaan ini mengganggu aliran darah ke jantung, dan dapat menyebabkan kematian sel jantung (infark miokardium), atau jantung berdetak terlalu lambat atau terlalu cepat (distrimia jantung), atau bahkan jantung dapat berhenti berdetak sama sekali (henti jantung). Seseorang dengan riwayat penyakit jantung sebelumnya memiliki risiko lebih besar mengalami efek anafilaksis terhadap jantungnya. Meskipun lebih sering terjadi detak jantung cepat akibat tekanan darah rendah, 10% orang yang mengalami anafilaksis dapat memiliki detak jantung yang lambat (bradikardia) akibat tekanan darah rendah. (Kombinasi antara detak jantung lambat dan tekanan darah rendah dikenal sebagai refleks Bezold–Jarisch). Penderita dapat merasakan pening atau bahkan kehilangan kesadaran karena turunnya tekanan darah. Turunnya tekanan darah ini dapat disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah (syok distributif) atau karena kegagalan ventrikel jantung (syok kardiogenik). Pada kasus yang jarang, tekanan darah yang sangat rendah dapat merupakan satu-satunya tanda anafilaksis.

Lain-lain
Gejala pada perut dan usus dapat berupa nyeri kejang abdomen, diare, dan muntah-muntah. Penderita mungkin mengalami kebingungan (confusion), tidak dapat mengontrol berkemih, dan dapat juga merasa nyeri di panggul yang terasa seperti mengalami kontraksi rahim. Melebarnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan sakit kepala. Penderita dapat juga cemas atau merasa seperti akan mati.





No comments:

Post a Comment