Saturday, 27 June 2015
Otot Yang Sedang Beraktifitas “Suka Yang Manis-Manis”
Sel mengambil
glukosa dari darah dengan difusi terfasilitasi yang diperantarai protein pembwa
glukosa di membran plasma. Sel menjaga pangkalan intraseluler protein pembawa
ini, yang dapat disisipkan ke membran plasma ketika kebutuhan ambilan glukosa
meningkat. Pada banyak sel, termasuk otot dalam keadaan istirahat, ambilan
glukosa bergantung pada hormon insulin, yang memicu penyisipan protein pembawa
glukosa di membran plasma sel yang bergantung insulin.
AKUPUNTUR : Benarkah Bermanfaat?
Ini terdengar
seperti fiksi ilmiah. Bagaimana sebuah jarum yang ditusukkan ke tangan
menghilangkan nyeri gigi?. Analgesia Akupuntur (AA), teknik mereakan nyeri
dengan menusukkan dan memanipulasi jarum halus ke titik-titik kunci, telah
dipraktikkan di Cina selama lebih dari 2000 tahun yang lalu, tetapi relatif
baru bagi ilmu kedokteran Barat dan mash kontroversial di Amerika Serikat.
SEJARAH?
Ketika Protein di Urine Tidak Berarti Penyakit Ginjal
Keluarnya Protein
ke dalam Urine ( terutama Albumin) biasanya menandakan penyakit ginjal. Namun,
keluarnya protein ke Urine serupa dengan yang terjadi pada Nefritis juga
terjadi setelah berolahraga, tetapi kondisi ini tidak berbahaya, sementara, dan
reversible. Penelitian menunjukkan bahwa 70% hingga 80% atlet mengalami
proteinuria setelah olahraga sangat berat. Kondisi ini sangat baik untuk
partisipan olahraga kontoak maupun non kontak sehingga kondisi ini tidak
disebabkan oleh trauma fisik terhadap ginjal. Pada suatu penelitian, subjek
yang melakukan lari maksimal jangka-pendek mengekskresikan lebih banyak protein
daripada ketika mereka bersepeda, mengayuh, atau berenang. Alasan perbedaan ini
tidak diketahui .
Tuesday, 23 June 2015
Osteoporosis : Kutukan Kerapuhan Tulang
OSTEOPOROSIS?
Osteoporosis, Penurunan Densitas Tulang yang disebabkan oleh berkurangnya pengendapan matriks organik tulang, adalah suatu masalah kesehatan besar yang mengenai 38 juta orang di Amerika Serikat.Keadaan ini banyak dijumpai pada wanita perimonopause dan pascamenopause. Selama waktu ini, wanita mulai kehilangan 1% atau lebih densitas tulang atau lebih densitas tulangnya per tahun. Kepadatan tulang wanita lanjut usia biasanya hanya 50%
Subscribe to:
Posts (Atom)