Sel mengambil
glukosa dari darah dengan difusi terfasilitasi yang diperantarai protein pembwa
glukosa di membran plasma. Sel menjaga pangkalan intraseluler protein pembawa
ini, yang dapat disisipkan ke membran plasma ketika kebutuhan ambilan glukosa
meningkat. Pada banyak sel, termasuk otot dalam keadaan istirahat, ambilan
glukosa bergantung pada hormon insulin, yang memicu penyisipan protein pembawa
glukosa di membran plasma sel yang bergantung insulin.
Selama olahraga,
sel otot menggunakan lebih banyak glukosa dan bahan bakar nutrien nutrien lain
dibanding biasanya sebagai sumber energi bagi aktifitas kontraktilnya yang
meningkat. Laju tranpor glukosa ke dalam otot yang sedang beraktivitas dapat
meningkat lebih dari 10 kali lipat selama aktivitas fisik sedang atau berat.
Namun, insulin tidak bertanggung jawab atas peningkatan tranpor glukosa menuju
otot yang tengah beraktivitas karena kadar insulin darah malah menurun selama
olahraga. Para peneliti menungkap bahwa sel oto, bukan insulin, menyisipkan
lebih banyak protein pembawa glukosa di membran plasmanya ebagai respons
langsung tehadap olahraga.
Olahraga
memengaruhi transpor glukosa ke dalam sel dengan cara yang lain lagi. Olahraga
aerobik rutin terbukti meningkatkan baik afinitas (derajat tarikan) maupun
jumlah reseptor membran plasma yang berikatan secaa spesifik dengan insulin.
Adaptasi ini menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin (dengan kata lain sel
lebih responsif dari biasanya terhadap kadar tertentu insulin darah)
Karena insulin
memacu difusi terfasilitasi glukosa ke dalam sebagian besar sel, peningkatan
sensitivitas insulin imbas-olahraga merupakan salah satu faktor yang menjadikan
olahraga bermanfaat sebagai terapi mengendalikan diabetess melitus. Pada penyakit ini, masuknya glukosa ke sebagian
sel terganggu akibat kerja insulin yang tidak adekuat. Kadar glukosa plasma
naik karena glukosa tetap berada dalam plasma, bukannya diangkut ke dalam sel.
Pada diabetes tipe 1, insulin yang
diproduksi terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan ambilan glukosa.
Olahraga aerobik rutin akan mengurangi jumlah insulin yang harus disuntikkan
untuk memicu ambilan glukosa dan menurunkan kadar glukosa darah hingga batas
normal. Pada diabetes tipe 2, insulin
diproduksi, tetap kepekaan sel sasaran terhadap keberadaan hormon ini menurun.
Dengan meningkatkan kepekaan sel terhadap keberadaan insulin, olahraga aerobik
rutin dapat membantu menggerakkan glukosa masuk ke sel, tempat glukosa
digunakan untuk menghasilkan energi, bukannya tetap berada di plasma, tempat
glukosa berpotensi menimbulkan dampak merugikan bagi tubuh.
- Sherwood, Lauralee. 2013. “Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem”. Jakarta. EGC.
No comments:
Post a Comment