Saturday, 27 June 2015

Otot Yang Sedang Beraktifitas “Suka Yang Manis-Manis”

Sel mengambil glukosa dari darah dengan difusi terfasilitasi yang diperantarai protein pembwa glukosa di membran plasma. Sel menjaga pangkalan intraseluler protein pembawa ini, yang dapat disisipkan ke membran plasma ketika kebutuhan ambilan glukosa meningkat. Pada banyak sel, termasuk otot dalam keadaan istirahat, ambilan glukosa bergantung pada hormon insulin, yang memicu penyisipan protein pembawa glukosa di membran plasma sel yang bergantung insulin.


Selama olahraga, sel otot menggunakan lebih banyak glukosa dan bahan bakar nutrien nutrien lain dibanding biasanya sebagai sumber energi bagi aktifitas kontraktilnya yang meningkat. Laju tranpor glukosa ke dalam otot yang sedang beraktivitas dapat meningkat lebih dari 10 kali lipat selama aktivitas fisik sedang atau berat. Namun, insulin tidak bertanggung jawab atas peningkatan tranpor glukosa menuju otot yang tengah beraktivitas karena kadar insulin darah malah menurun selama olahraga. Para peneliti menungkap bahwa sel oto, bukan insulin, menyisipkan lebih banyak protein pembawa glukosa di membran plasmanya ebagai respons langsung tehadap olahraga.

Olahraga memengaruhi transpor glukosa ke dalam sel dengan cara yang lain lagi. Olahraga aerobik rutin terbukti meningkatkan baik afinitas (derajat tarikan) maupun jumlah reseptor membran plasma yang berikatan secaa spesifik dengan insulin. Adaptasi ini menyebabkan peningkatan sensitivitas insulin (dengan kata lain sel lebih responsif dari biasanya terhadap kadar tertentu insulin darah)

Karena insulin memacu difusi terfasilitasi glukosa ke dalam sebagian besar sel, peningkatan sensitivitas insulin imbas-olahraga merupakan salah satu faktor yang menjadikan olahraga bermanfaat sebagai terapi mengendalikan diabetess melitus. Pada penyakit ini, masuknya glukosa ke sebagian sel terganggu akibat kerja insulin yang tidak adekuat. Kadar glukosa plasma naik karena glukosa tetap berada dalam plasma, bukannya diangkut ke dalam sel. Pada diabetes tipe 1, insulin yang diproduksi terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan ambilan glukosa. Olahraga aerobik rutin akan mengurangi jumlah insulin yang harus disuntikkan untuk memicu ambilan glukosa dan menurunkan kadar glukosa darah hingga batas normal. Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi, tetap kepekaan sel sasaran terhadap keberadaan hormon ini menurun. Dengan meningkatkan kepekaan sel terhadap keberadaan insulin, olahraga aerobik rutin dapat membantu menggerakkan glukosa masuk ke sel, tempat glukosa digunakan untuk menghasilkan energi, bukannya tetap berada di plasma, tempat glukosa berpotensi menimbulkan dampak merugikan bagi tubuh. 

  • Sherwood, Lauralee. 2013. “Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem”. Jakarta. EGC.

No comments:

Post a Comment