Saturday, 27 June 2015

AKUPUNTUR : Benarkah Bermanfaat?



Ini terdengar seperti fiksi ilmiah. Bagaimana sebuah jarum yang ditusukkan ke tangan menghilangkan nyeri gigi?. Analgesia Akupuntur (AA), teknik mereakan nyeri dengan menusukkan dan memanipulasi jarum halus ke titik-titik kunci, telah dipraktikkan di Cina selama lebih dari 2000 tahun yang lalu, tetapi relatif baru bagi ilmu kedokteran Barat dan mash kontroversial di Amerika Serikat.


SEJARAH?

Ajaran Cina Tradisional menyatakan bahwa penyakit dapat ketika pola normal aliran energi sehat (Chi) yang tepat dibawah kulit terganggu, dan akupuntur dapat mengoreksi ketidakseimbangan ini dan memulihkan kesehatan. Banyak ilmuwan Barat skeptis karena, hingga akhir-akhir ini, fenomena ini tidak dapat dijelaskan berdasarkan prinsip-prinsip Fisiologis logis yang diketahui meskipun telah sangat banyak bukti anekdotal tentang efektivitas AA yang ada di Cina. Dalam dunia kedokteran Barat keberhasilan akupuntur dianggap sebagai efek Plasebo. Istilah efek Plasebo menuju bahan kimia atau teknik menghasilkan respon yang diinginkan melalui kekuatan sugesti atau pengalihan dan bukan melalui efek langsung.

Karena orang Cina puas dengan bukti anekdotal keberhasilan AA. Fenomena ini tidak benar-benar diteliti hingga beberapa dekade terakhir, ketika para ilmuwan Eropa dan Amerika mulai mempelajarinya. Akibat upaya-upaya ini, dihasilkan banyak penelitian ilmiah ketat yang mendukung bahwa AA benar-benar bekerja ( yaitu, melalui efek fisiologik bukan placebo atau psikologis). Dalam uji-uji klinik terkontrol, 55%  hingga 85% pasien tertolong oleh AA. Hilangnya nyeri dilaporkan oleh hanya 30% sampai 35% kontrol Placebo (orang yang beranggapan bahwa mereka mendapat terapi AA yang benar, tetapi jarum ditusukkan di tempat yang salah atau tidak cukup dalam). Selain itu, mekanisme kerja AA kini mulai terkuak. Memang, lebih banyak yang diketahui tentang mekanisme fisiologik yang mendasari AA daripada yang mendasari banyak teknik medis konvensional, misalnya anestesia gas.

MEKANISME KERJA?


Sangat banyak bukti yangmenunjang Hipotesis endorfin akupuntur sebagai mekanisme kerja utama AA. Menurut hipotesis ini, jarum akupuntur mengaktifkan serat-serat aferen spesifik, yang mengirim impuls ke SSP. Di sini impuls-impuls yang datang menyebabkan analgesia dengan menghambat transmisi nyeri pada medula spinalis dan pada tingkat otak melalui penggunaan endorfin dan opiat endogen terkait. Beberapa neurotransmiter lain, misalnya serotonin dan norepinefrin, serta kortisol, hormon utama yang dibebaskan selamaa stress, juga diperkirakan berperan. (meredanya nyeri pada kontrol plasebo diperkirakan terjadi akibat para responder plasebo tidak sadar mengaktifkan sistem analgesik inheren mereka sendiri.

  • Sherwood, Lauralee. 2013. “Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem”. Jakarta. EGC.

No comments:

Post a Comment